Apa Penyebab dan Gejala Umum Distonia?

Dystonia atau kejang otot wajah yang tidak terkendali disebabkan oleh berbagai faktor

Sebagian besar kasus terkait dengan Parkinson atau demensia; Namun, ada juga penyebab lain dari penyakit ini yang mungkin belum pernah Anda pertimbangkan sebelumnya.

Dystonia adalah gangguan neurologis yang kompleks, sangat bervariasi, yang ditandai dengan kontraksi otot sukarela tanpa stimulus eksternal. Sekitar 25.000 orang Amerika menderita distonia, yang merupakan penyakit saraf kelima yang paling umum di AS. Sementara banyak kasus dapat dikaitkan dengan Parkinson dan demensia, ada juga penemuan terbaru yang dapat menyebabkan distonia. Beberapa contoh termasuk cedera otak, stroke, tumor, trauma kepala, tumor di dalam sumsum tulang belakang, dan tumor di dalam sistem saraf pusat. Karena itu, banyak orang telah melaporkan mengalami kejang otot wajah yang tidak terkendali selama bertahun-tahun.

Ada banyak perawatan berbeda untuk distonia dan tidak ada penyebab yang pasti. Diperkirakan bahwa distonia dapat disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk perbedaan genetik atau hormonal. Selain itu, distonia dapat disebabkan oleh sejumlah obat seperti antidepresan dan antipsikotik. Ada juga sejumlah penyebab lain dari gangguan seperti cedera pada leher, kepala, atau otot leher. Dalam beberapa kasus, gejala mungkin terkait dengan tumor otak di otak, jadi langkah pertama adalah memastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda atau orang yang Anda cintai memiliki salah satu dari kondisi ini.

Salah satu gejala distonia yang paling umum adalah kedutan wajah yang tidak terkendali. Kedutan ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan muncul kapan saja dan di mana saja. Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini sampai mereka mengalami radang sendi atau cedera pada leher atau kepala. Distonia mungkin terjadi setelah mengalami trauma kepala atau tumor. Ketika datang ke pengobatan, pengobatan tergantung pada jenis penyebab gangguan, tingkat keparahan gejala, dan tingkat keparahan kondisi medis.

Dalam kasus distonia ringan, pengobatan biasanya melibatkan kombinasi terapi psikososial dan olahraga. Terapi perilaku kognitif berfokus pada perubahan proses berpikir individu yang mengarah pada ekspresi wajah yang tidak pantas dan berlebihan. Terapi ini membantu individu mengenali bahwa ekspresi mereka tidak mencerminkan emosi mereka yang sebenarnya atau perasaan yang terjadi di dalam diri mereka. Ada juga latihan yang membantu pasien fokus mengendalikan pikiran mereka untuk mengubah cara mereka berpikir tentang berbagai hal, yang membantu mereka untuk lebih mengontrol cara mereka mengekspresikan gerakan wajah mereka.

Perawatan yang paling umum digunakan untuk kasus distonia ringan termasuk obat-obatan

Obat-obatan mungkin termasuk antidepresan, yang sering digunakan bersama dengan psikoterapi untuk mengobati gejala dan penyebabnya. Obat-obatan biasanya diresepkan untuk individu yang mengalami kasus kondisi yang lebih parah. Obat juga dapat membantu meredakan kejang otot selain mengobati penyebab gangguan tersebut.

Selain obat-obatan, ada juga sejumlah produk alami yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi ini. Ada suplemen yang dijual bebas yang dirancang untuk mengobati gejala distonia. Suplemen alami seperti Garcinia Cambogia yang mengandung asam amino, vitamin, mineral, asam amino, dan antioksidan dapat membantu mengobati gejala dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius. Suplemen ini juga dapat meredakan kejang otot dan kejang otot, mengurangi kejang otot, dan menghentikan kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh kejang otot.

Meskipun tidak ada obat yang diketahui untuk distonia dan tidak ada penyebab yang diketahui, ada beberapa metode berbeda yang dapat digunakan untuk mengontrol kondisi dan mengurangi gejala. Penyebab kondisi ini dapat diobati dan diatasi, sehingga ada banyak perawatan berbeda yang dapat digunakan dalam kombinasi dengan metode perawatan lainnya.